13 Tahun Ademos Merawat Optimisme Berdesa
- Ademos Indonesia
- 16 Mar 2020
- 2 menit membaca
Oleh: Ananing NurWahyuli *)
Ademos Indonesia – Hari ini tepat 13 tahun sebuah lembaga kecil yang berproses hingga hari ini menjadi besar berulang tahun. Adalah Ademos, lembaga yang baru kukenal 3 tahun silam, hari ini semakin megah dan senantiasa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat. Dalam kurun waktu 13 tahun Ademos tetap konsisten sinau bareng (belajar bersama)serta merawat optimisme untuk berdesa. Berdesa bagi para kader ademos dimaknai sebagai keinginan kuat untuk tidak meninggalkan desa. Pun begitu dengan perspektifku sejak dulu hingga sekarang. Di sela pasang dan surut kondisi sosial ekonomi serta kebudayaan di desa, ademos tak gentar untuk tetap berkarya, berkreasi dan juga membangun inovasi untuk desa.
Sebagai kader yang tumbuh dandibesarkan di Ademos, aku adalah salah satu di antara banyak kader yang merasaberuntung pernah belajar dan berproses di sana. Meski tak lagi intensberkecimpung dalam setiap kegiatan ademos, kecintaanku pada lembaga ini memangtak bisa lebur. Bagaimana tidak, banyak hal yang kudapatkan selama berproses diademos. Ragam ilmu pengetahuan yang jarang sekali ditemui di lembaga-lembagapendidikan bahkan perguruan tinggi sekalipun akan dengan mudah didapatkan diademos. Ademos setiap harinya dihadapkan pada fakta-fakta permasalahan sosialyang harus diselesaikan. Keadaan inilah yang akhirnya secara alamiah menjadikankader-kader ademos belajar dan menemukan formula-formula baru untukmenyelesaikan sebuah permasalahan sosial. Melalui forum-forum sinau bareng,diskusi grup terfokus dan kegiatan-kegiatan lainnya, ademos mencari solusi ataspermasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Dan hingga 13 tahun iniademos masih merawat keyakinan yang sama yakni menghadirkan kesejahteraan bagimasyarakat desa namun tentunya dengan treathment yang berbeda-beda.
Hari ini meski terpaut jarak yangcukup jauh dengan aktivitas yang mungkin juga cukup jauh berbeda denganaktivitas yang kulakukan selama di ademos, tapi keberadaanku hari ini jugamerupakan bagian dari usaha ademos untuk menghadirkan kebermanfaatan untukorang lain. Meski tidak lagi bersinggungan secara langsung dengan masyarakatdesa, tetapi menjadi guru juga memberi manfaat untuk orang lain bukan? Prinsipkebermanfaatan inilah yang senantiasa diwariskan oleh ademos kepadakader-kadernya. Aku ingat betul saat pak direktur menyampaikan pesannya untukseluruh kadernya. Bahwa Ademos bukan selamanya tempat untuk tinggal, Ademosjuga tidak selamanya menjadi tempat untuk para kader bekerja, tetapi jadikanademos sebagai batu loncatan agar para kade rmampu menjangkau tempat yang lebihtinggi. Maka tak ayal jika banyak sekali kader-kader ademos yang sukses dibidangnya masing-masing.
Dalam jauh yang terasa dekat ini,aku pun masih ingin memberikan “seluruh mampuku” untuk ademos. Meski taksemaksimal dulu, semoga tetap bisa memberikan kontribusi untuk turutmembesarkan Ademos. *) Penulis adalah Kader Ademos dan Guru di MAN 1Malang
Komentar