BUMDes: 1001 Cara Menuju Desa Berdaya
- Ademos Indonesia
- 17 Mar 2020
- 2 menit membaca
Oleh : Tim Ademos
Ademos Indonesia – Konteks pemberdayaan desa, serta inspirasi dalam membangunnya dapat hadir melalui beragam cara. Di tengah maraknya tren membangun Start Up, kita tetap tidak boleh lupa bahwa beberapa sektor ekonomi masyarakat seperti UMKM, koperasi, badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan lain sebagainya juga memiliki andil yang signifikan dalam perekonomian baik dalam skala lokal maupun nasional. Jangan salah, meski terlihat ‘lawas’, bentuk-bentuk ini justru efektif di berbagai situasi dan lokasi.
Bagi warga Bojonegoro, BUMDes tentu bukan sesuatu yang asing, sebab Pemerintah setempat cukup menaruh atensi atas pelaksanaannya. Bahkan sejak tahun 2010, Pemerintah telah memiliki kebijakan untuk melakukan pendampingan terhadap BUMDes. Melalui DPMD atau Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, pendampingan dilakukan dengan membuka peluang bagi 25 pendamping yang akan diseleksi dengan persyaratan yang telah ditentukan. Pendampingan dinilai penting sebab bagi BUMDes yang memperoleh dana hibah, akan mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 100.000.000,00. Harapannya, pendampingan mampu mengoptimalkan kinerja BUMDes dengan dana yang sudah diterima.
Jika ditarik ke pertanyaan dasar, apa sebenarnyayang disebut sebagai BUMDes? BUMDes sendiri merupakan badan usaha yang seluruhatau sebagian besar modalnya dimiliki desa melalui penyertaan modal langsungyang berasal dari kekayaan desa. Lembaga ini digadang-gadang sebagai kekuatanyang akan bisa mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan dengan caramenciptakan produktivitas ekonomi bagi desa dengan berdasar pada ragam potensiyang dimiliki desa. BUMDes harus lahir atas kehendak seluruh warga desa yangdiputuskan melalui Musyawarah Desa (Musdes). Musdes adalah forum tertinggimelahirkan berbagai keputuan utama dalam BUMDes mulai dari nama lembaga,pemilihan pengurus hingga jenis usaha yang bakal dijalankan (berdesa.com).Sedangkan jenis-jenis usaha yang dilakukan sangat variatif, tergantung padakreatifitas masyarakat setempat. Seperti usaha berbentuk layanan, penyewaan,permodalan, dan lain sebagainya.
Kabar baiknya, BUMDes dapat memberikankeuntungan yang signifikan jika dikelola dengan baik sebagaiman BUMDes SriSedani. Apakah sudah familiar dengan BUMDes tersebut? Sri Sedani merupakansalah satu BUMDes di Bojonegoro yang sukses dengan usaha penyewaan pompa air.Dalam satu tahun, omzet bersihnya mampu mencapai satu milyar lebih. BUMDes iniberdiri sejak tahun 1966, namun bentuk usahanya masih relevan hingga sekarangkarena air bagi pertanian tentu mutlak diperlukan. Mereka berangkat daripemikiran yang sederhana: adanya kebutuhan atas penyediaan pengairan sawah(Surya.co.id). Bisa dibayangkan, jika setiap BUMDes beroperasi secara maksimal,perekonomian masyarakat dapat meningkat sedikit demi sedikit.Terdapat1001 cara untuk mencapai Desa Berdaya, salah satunya melalui BUMDes. Melihatpola kerja BUMDes selama ini, setidaknya kita dapat mempersiapkan beberapa halberikut: pertama, masyarakat yang memiliki semangat untuk berwirausahadan berinovasi untuk menyelesaikan masalah sosial serta meningkatkan tarafekonomi; kedua, dukungan dari Pemerintah setempat; ketiga, dukunganlembaga-lembaga lain seperti Perusahaan melalui program-program CSR, ataulembaga-lembaga swadaya masyarakat lain melalui proses pendampingan; keempat,sinergi yang baik antar elemen yang ada. Yang jelas, meskipun BUMDesmerupakan usaha di tengah masyarakat desa yang terstigma lamban menyikapiperkembangan zaman, BUMDes yang berdaya harus siap atas segala perubahan yangada.


Komentar