top of page

Getok Tular nguri-uri BUMDes di Tengah Pandemi

  • Gambar penulis: Ademos Indonesia
    Ademos Indonesia
  • 20 Jul 2020
  • 2 menit membaca

Penguatan perekonimian di daerah pedesaan, baru-baru ini dirasabertumpu pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sesuai dengan visi dan misikepemimpinan Kabupaten Bojonegoro 2019-2024 yang memberi perhatian lebih padapengembangan BUMDes, Kecamatam Purwosari mengadakan Pelatihan Pembinaan BadanUsaha Milik Desa (BUMDes) Kecamatan Purwosari pada Rabu, 15 Juli 2020 diPendopo Kecamatan Purwosari.

Latifah Fakhrur atau yang akrab dengan sapaan Fafa, selaku kader Ademosyang menekuni bidang BUMDes turut mengisi materi dan menyampaikan pengalamannyabaik dalam pendampingan maupun praktek secara langsung, selain kader ademos,Fafa juga merupakan sekretaris BUMDes Cakra Mandiri Desa Kacangan KecamatanTambakrejo, yang menjalankan beberapa unit usaha, diantaranya peternakan ayampetelur, beras kemas, koperasi Usaha, dan beberapa bisnis usaha lainnya. Dalamkesempatan kali ini Fafa mengajak seluruh Desa yang berada di wilayah KecamatanPurwosari untuk terus meningkatkan semangat dan sungguh-sungguh dalam menggalipotensi masing-masing desa, sehingga bisnis usaha yang dikembangkan tidakbersifat gradakan yang berimbisbisnis usaha yang ditekuni tidak berkelanjutan dan berkesinambungan.

Menyikapi pandemi yang terjadi, BUMDes sebenarnya memiliki peluangyang sangat terbuka lebar, terutama dibidang usaha kemandirian pangan, Namunsekali lagi Pengurus BUMDes harus jeli membaca potensi dan peluang pasar.Contoh, BUMDes Pelem akan membangun bisnis usaha peternakan sapi dengan memanfaatkanluasnya Tanah Kas Desa (TKD), atau bisnis pelepah pisang kering yang selama inisudah ditekuni beberapa warga, sehingga bisa dikembangkan bersama-sama. Namundalam berbisnis hendaknya BUMDes tidak hadir sebagai pesaing, melainkan salingmendukung.

Turut hadir Evi oktavia mewakili Dinas PMD Kabupaten Bojonegoromemberikan atensi khusus agar pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pembinaan BadanUsaha Milik Desa (BUMDes) yang diselenggarakan Kecamatan Purwosari berjalanlancar dan menumbuhkan semangat ngopeniBUMDes masing-masing Desa. Senada dengan Koordinator Pendamping Desa bidangDana Desa, Fathur Rohman, Sangat mengapresiasi acara tersebut, menurutnya, unitusaha BUMDes jika dikelola dengan baik mempunyai potensi yang luar biasa bagiBUMDes, Desa dan masyarakat. “Bagi BUMDes bisa meningkatkan pendapatannya,bagi desa bisa menambah PAD dan bagi masyarakat petani bisa meningkatkanproduktivitas pertanian.”

Pada kesempatan yang berbeda, seperti dikutip dari bojonegorokab.go.id, Anna Mu’awanah yang merupakan Bupati Bojonegoro menyampaikan beberapa hal terkait gerakan menyimpan sebagian hasil panen hingga konsep BUMDes mengelola sektor Agrobisnis dan Desa Wisata. Berdasarkan data desa center Jawa Timur juni 2020, tercatat sebanyak 317 BUMDes di Kab. Bojonegoro telah menjalankan berbagai macam unit usaha. “Secara kualitas, BUMDes di Bojonegoro tergolong baik, cukup dan kurang. Sehingga kita perlu memberikan perhatian untuk mendampingi pengelolaan secara administrasi hingga kegiatan,” ujarnya. PR BUMDes Bojonegoro adalah pengelolaan BUMDes belum terfokus di unit usaha tertentu. Sehingga nantinya akan prioritaskan BUMDes untuk memaksimalkan di sektor pertanian dan desa wisata. “Saya berharap, petani nantinya dapat menyisihkan hasil panennya untuk lumbung pangan bagi keluarganya. Sehingga dimusim kemaraupun kita masih memiliki ketersediaan bahan pangan,” pungkasnya. (Uma)

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Komentar


Ademos

Kantor Pusat :

Jl. Raya Purwosari Jl. Ngambon, RT.012/RW.03, Kuluhan, Dolokgede, Kec. Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur 62166

0811-3394-567

Bareng

Ayo Sinau

© 2025 Ademos Indonesia. All right reserved.

  • Instagram
  • Facebook
  • Twitter
  • YouTube
  • TikTok
bottom of page