top of page

Laporan Sinau Tetanen Minggu Ke-12 : DARI HAMA WERENG HINGGA OPTIMALISASI BULIR PADI

  • Gambar penulis: Ademos Indonesia
    Ademos Indonesia
  • 1 Mar 2016
  • 2 menit membaca

Sinau Bareng Tetanen (Niteni Tandur Nganti Panen) kembali melakukan Sekolah Lapang (SL) pengamatan tanamanpadi di petak percontohan (demplot) senin, (29/02/2016).


Pada pertemuan ke-12 tersebut, presentasi hasil pengamatan dilakukan di Balaidesa Dolokgede setelah sebelumnya peserta Sinau Bareng Tetanen mengamati tanaman padi di petak percontohan secara bersama-sama.

Dalam presentasi tersebut, diketahui bahwa pada usia ke-42 hari setelah tanam (hst) terdapat beberapa penemuan baru. ā€œPada perlakuan organik, untuk jumlah anakan, tinggi tanaman dan jumlah daun mengalami kenaikan rata-rata 5 cm. Sedangkan tingkat serangga hama meningkat, dari minggu lalu sebesar 3,1 menjadi 10,ā€ papar Yoyok, peserta termuda Sinau Bareng Tetanen asal Dolokgede.

ā€œMeskipun terdapat banyak serangga hama wereng tetapi tanaman (padi) masih sehat karena kemungkinan serangga hama wereng tersebut merupakan perpindahan dari (petak) sawah sebelah,ā€ imbuhnya.

Parmin, salah satu fasilitator Sinau Bareng Tetanen menjelaskan bahwa serangga hama wereng selain menghisap tanaman juga akan meninggalkan virus yang dapat merusak tanaman. Namun demikian, serangga hama wereng yang ada di perlakuan organik sudah bersayap besar, sehingga tidak berbahaya bagi tanaman padi.

ā€œSerangga hama wereng memang dapat menghisap tanaman dan meninggalkan virus, namun karena sayapnya sudah besar, jadi tidak membahayakan tanaman,ā€ jelasnya.

Parmin menambahkan bahwa, tindak lanjut untuk ke depan setelah diketahui masalah yang ditemukan pada tanaman padi yaitu menjaga kesehatannya dengan menjaga warna daun tetap stabil dan tidak mengalami dehidrasi.

Selanjutnya, fasilitator Fatkur mengatakan bahwa untuk mengoptimalkan p

Pengamatan mingguan tanaman padi di petak percontohan secara bersama-sama pada varietas mentik wangi.
Pengamatan mingguan tanaman padi di petak percontohan secara bersama-sama pada varietas mentik wangi.

emakan buah, dapat dilakukan dengan tindakan penyemprotan PBB (Perangsang Bunga Buah). Sedangkam untuk usia produktif padi, yaitu ketika jumlah anakan sebesar 14,5, optimalisasi bulir padi dapat dilakukan dengan cara tetap menjaga daun,stabilitas ekosistem dan menambah penyemprotan POC dan PBB.

Di akhir acara, ketua Ademos, M. Kundori menyampaikan bahwa tujuan diadakannya Sinau Tetanen ini adalah sebagai media belajar pertanian bersama. ā€œTujuan kita adalah sinau bareng, sehingga bagaimanapun hasilnya adalah bagian dari proses sinau,ā€ ujarnya.

Beliau juga menambahkan, ā€œmeskipun hanya 2 (dua) orang yang ikut sinau bareng, tetapi menunjukkan bahwa mereka punya semangat, maka Ademos selalu mendukung,ā€ demikian Kundori menutup Sinau Tetaten ke-12 tersebut.

Oleh : A. Shodiqur R.

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Komentar


Ademos

Kantor Pusat :

Jl. Raya Purwosari Jl. Ngambon, RT.012/RW.03, Kuluhan, Dolokgede, Kec. Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur 62166

0811-3394-567

Bareng

Ayo Sinau

© 2025 Ademos Indonesia. All right reserved.

  • Instagram
  • Facebook
  • Twitter
  • YouTube
  • TikTok
bottom of page