top of page

PENELITI UNAIR BERKOLABORASI DENGAN ADEMOS KEMBANGKAN PANDUAN KERJA ERGONOMIS BAGI PELAKU HOME INDUSTRY

  • Gambar penulis: Ademos Indonesia
    Ademos Indonesia
  • 13 Okt 2021
  • 2 menit membaca

Prevalensi sindrom metabolik dan musculoskeletal disorder pada pekerja cenderung meningkat pada era globalisasi karena sikap kerja yang tidak ergonomis terutama pada pekerjaĀ home industryĀ yang tidak mempunyai standar kerja.

Sebagai upaya dukungan terhadap program pemerintah, tim pengabdian masyarakat Fakultas Kesehatan MasyarakatĀ Universitas AirlanggaĀ yang beranggotakanĀ Erni Astutik, S.K.M., M.Epid,Ā Shintia Yunita Arini, S.KM., M.KKK, danĀ Dominikus Raditya Atmaka, S.Gz., M.PH, berkolaborasi dengan Ademos berhasil melaksanakan kegiatan pengabdian dengan mengusung tema besar ā€œUpaya Peningkatan Kesehatan Keluarga (Pencegahan Sindrom Metabolik dan Peningkatan Kesehatan Kerja) Pada PekerjaĀ Home Industryā€.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, Senin (6/9/2021) dan Selasa (7/9/2021) secaraĀ door to door. Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah pekerjaĀ home industryĀ batik mitra inovasi Ademos Bojonegoro.

ā€œKami melaksanakan pengmas pada pekerjaĀ home industryĀ batik karena banyak pekerjaĀ home industryĀ yang bekerja penuh waktu dan bekerja secara statis serta repetitif sehingga mempunyai risiko tinggi terkena penyakit seperti sindroma metabolik dan gangguan muskoseletal,ā€ ujar Erni Astutik, S.KM., M.Epid saat diwawancarai oleh tim FKM News pada Selasa (21/9/2021).

Penelitian yang dilakukan oleh Shintia Yunita Arini, S.KM., M.KKK, selaku tim pengabdian masyarakat (pengmas) pada pekerjaĀ home insdustryĀ batik di Bojonegoro juga menemukan fakta bahwa sikap kerja pekerja masih kurang ergonomis yang dapat berisiko mengalami gangguan muskoskeletal. Pekerja juga melakukan pekerjaan lebih dari 8 jam yang menyebabkan tingginya perilaku sedentari yang menyebabkan kurangnya aktvitas fisik sehingga akan mudah menderita salah satu penyakit sindroma metabolik. Perilaku kerja demikian dapat mengganggu produktivitas pekerja yang berakibat menurunnya kesehatan keluarga.

Rangkaian kegiatan pengmas berupa pemberian pre-test dan post-test, edukasi kepada pekerjaĀ home industryĀ batik terkait pencegahan sindrom metabolik dan kesehatan kerja, serta evaluasi oleh tim pengabdian masyarakat. Kegiatan itu sekaligus sebagai ajang pemberian buku saku tentang upaya peningkatan kesehatan keluarga.

Kegiatan itu diharapkan dapat membantu meningkatkan kesehatan keluarga pada pekerjanĀ home industryĀ batik dan dapat membantu pemerintah dalam menurunkan prevalensi sindrom metabolik dan musculoskeletal disorder di masyarakat.

ā€œKami berharap pelaksanaan kegiatan ini juga dapat mendukung SDGs 3 (ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages) dan juga SGs 17 (partnerships for the goals),ā€ pungkas Erni Astutik, S.KM., M.Epid.

Ademos sendiri berharap kolaborasi ini dapat berlanjut dan disambung dengan kolaborasi lainnya.

ā€œSehingga khazanah keilmuan yang dimiliki Perguruan Tinggi dapat bermanfaat bagi masayarakat secara nyata,ā€ harap Sekretaris Ademos A. Shodiqurrosyad. Ia juga mengundang dosen dan civitas akademika, baik dari Unair maupun kampus lain di Indonesia dan luar negeri untuk berkolaborasi dengan Ademos dalam meningkatkan inovasi di Indonesia.

ā€œKami membuka pintu kami selebar-lebarnya untuk itu,ā€ pungkasnya

Postingan Terakhir

Lihat Semua
Kerja Bareng Masyarakat Perlu Sosial Skill, Mengapa ?

Kerja bersama masyarakat terletak pada aspek sosial yang lekat didalamnya. Sebab tujuan utamanya adalah mewujudkan misi sosial, usaha dan inovasi sosial fokus untuk melahirkan produk, jasa, maupun pro

Ā 
Ā 
Ā 

Komentar


Ademos

Kantor Pusat :

Jl. Raya Purwosari Jl. Ngambon, RT.012/RW.03, Kuluhan, Dolokgede, Kec. Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur 62166

0811-3394-567

Bareng

Ayo Sinau

© 2025 Ademos Indonesia. All right reserved.

  • Instagram
  • Facebook
  • Twitter
  • YouTube
  • TikTok
bottom of page